STATUS |
RAS : Roh (Shinigami) |
Ulang Tahun : 29 Mei |
Gender : Laki-Laki |
Tinggi : 186 cm |
Berat : 74 kg |
STATUS PROFESIONAL |
Afiliasi : Diri Sendiri |
Afiliasi Sebelumnya: Gotei 13, Soul Society, Pasukan Arrancar |
Pekerjaan : Shinigami |
Jabatan Sebelumnya: Pemimpin Arrancar, Kapten Divisi 5, Letnan Divisi 5, Instruktur di Akademi Shin'ō |
Rekan Sebelumnya: Gin Ichimaru, Kaname Tōsen, Hirako Shinji, Momo Hinamori |
Markas Operasi : Las Noches, Hueco Mundo |
STATUS PRIBADI |
Pendidikan : Akademi Shin'ō |
ZANPAKUTO |
Shikai : Kyoka Suigetsu |
Bankai : - |
PENGISI SUARA |
Jepang : Shō Hayami |
Sōsuke Aizen (藍染 惣右介, Aizen Sōsuke) adalah mantan kapten Divisi 5 di Gotei 13. Sebelum dia meninggalkan Soul Society bersama pengikutnya, Gin Ichimaru dan Kaname Tōsen. Mantan letnannya adalah Momo Hinamori. Setelah berperang melawan Soul Society bersama Pasukan Arrancar, Aizen dikalahkan oleh Ichigo Kurosaki dan disegel oleh Kisuke Urahara, saat ini dia sedang dipenjara karena kejahatannya.
PENAMPILAN
Sebelum pergi dari Soul Society, Aizen berpenampilan ringan dengan rambut coklat bergaya ilmuan ditambah kacamata kotak, serta mata coklat lembut. Dia memakai seragam Shinigami standar dengan haori kapten.[3] Saat dia pergi ke Hueco Mundo, dia melepas kacamatanya dan menyingkap rambutnya, memperlihatkan mata yang mengancam dan gaya rambut yang sangat berbeda; rambutnya sekarang mengarah kebelakang dengan sehelai yang menggantung didepan wajahnya.
Di Hueco Mundo, Aizen awalnya memakai pakaian Arrancar diatas shihakushō-nya. Setelah Orihime Inoue dibawa ke Las Noches, Aizen memakai seluruh pakaian yang sama dengan Arrancar, lengkap dengan selempang merah muda dipinggangnya.
Setelah dia dikalahkan oleh Ichigo Kurosaki, Aizen kehilangan semua perubahan fisik dari transformasinya dan kembali ke bentuk sebelumnya.
KEPRIBADIAN
Aizen adalah seorang yang sopan, ilmuan bernada lembut, sering menyapa bawahannya dengan nama yang diberikannya. Dia jarang menunjukkan keluhan atau kesulitan, dan sering menyelesaikan situasi yang tak terduga. Disaat bertarung, Aizen terkesan sederhana dan tidak peduli, mencoba membuat percakapan dan sedikit pembicaraan, yang mana membuat keadaan memanas.
Aizen awalnya nampak sangat baik, kapten yang disegani dan terkenal oleh banyak orang, terutama untuk letnannya, Momo Hinamori. Tetapi, itu hanyalah topeng untuk menyamarkan tipuannya dan wataknya yang berbahaya. Sebenarannya, dia sedikit peduli dengan bawahnnya, dan berharap untuk memanfaatkan semua orang disekitarnya sebagai bidak untuk mencapai tujuannya. Dia tak akan berhenti sejauh ambisi egoisnya, bahkan untuk memanfaatkan dan membunuh siapa saja jika itu dianggap perlu. Dia sering bermain dengan bawahannya untuk hiburan belaka.
Selama menjabat sebagai kapten, Aizen suka tofu tapi dia tidak suka dengan telur rebus. Saat senggang, dia sering membaca dan memberi pelajaran khusus kaligrafi di Akademi Shin'ō karena dia unggul dalam bidang seni ini. Kursus pilihan ini sangat terkenal diantara murid Shinigami, dan banyak dari mereka sangat sedih dengan hilangnya Aizen secara tiba-tiba.
Sebagai pemimpin dari pasukan Arrancar, Aizen mengontrol kaki-tangannya dengan cara mendapat simpati atau paksaan. Ulquiorra Cifer mengungkapkan pada Orihime Inoue bahwa mereka semua disana untuk memenuhi keinginan Aizen. Aizen tetap melihat seorang yang kasar seperti Grimmjow Jaegerjaquez sejalan melalui intimidasi dan permainan fikiran. Arrancar Aisslinger Wernarr menyatakan kebanyakan Arrancar mengikutinya karena dia tak punya rasa takut, sesuatu yang keberadaannya lahir dari ketakutan dan keputusasaan menjadi inspirasi.
Gin Ichimaru memahami emosi dan perasaan Aizen, ditunjukkan saat Aizen menyukai penyusupan Ichigo Kurosaki dan teman-temannya dan keberhasilannya masuk Las Noches, dimana itu diketahui oleh Aizen sendiri, dan sedikitpun tidak terkejut oleh kedatangan Momo saat pertarungan di Kota Karakura Palsu. Kebalikannya, Kaname Tōsen tak sedikitpun mengerti, dan telah menjadi korban dari permainan fikiran kecil Aizen ketika Aizen memanipulasinya untuk menghukum Grimmjow untuknya, sementara Aizen sendiri terus menunjukkan kemurahan hatinya.
Tujuan Aizen sebenarnya adalah menggulingkan Raja Roh dari Soul Society. Ketika dia dan sesama kapten yang berkhianat berangkat dari Soul Society, dia bilang pada kapten Divisi 13, Jūshirō Ukitake "tak ada satupun yang berdiri di puncak dunia", bahkan Dewa sekalipun, tetapi dia menginginkan "berdiri di surga dan akhir dari kekosongan yang tak dapat ditahan di singgasana dunia".
Menurut Kisuke Urahara, sejak menguasai Hōgyoku, Aizen menjadi kurang berhati-hati dalam pertempuran, selama Aizen tidak membiarkan Urahara memakai Kido level 90 sebelum dia sepenuhnya menguasai
Hōgyoku. Aizen mengakui kekuatan barunya memungkinkan dia untuk membiarkanya tidak perlu waspada. Karena kekuatan yang baru ini, Aizen telah mengembangkan sikap arogan dan percaya diri, bahkan sering tidak memikirkan serangan atau pertahanannya seperti dulu, atau bahkan mengganggu untuk mengetahui efek dari lawan-lawannya dan serangannya sendiri. Dalam bentuk fusi terbarunya, ia telah mengembangkan
sebuah kompleks superioritas rumit, meyakini dia sekarang di atas Shinigami dan Hollow. Karena sikap yang superior dan kecerdasan yang tinggi itu, Aizen dengan mudah marah saat menghadapi sesuatu atau seseorang yang tidak dia mengerti; misalnya, ketika menyaksikan Ichigo Kurosaki menggunakan Saigo no Getsuga Tenshō, Aizen menjadi geram karena ia tidak dapat memahami bagaimana seorang manusia telah melampaui dia
RIWAYAT
Dahulu, tidak diketahui waktunya, Aizen menjadi bagian dari Divisi 5 dibawah kapten Shinji Hirako. Dia berusaha sendirian dalam penelitian dan pembuatan Hōgyoku bahkan sebelum Kisuke Urahara. Untuk tujuan ini, dia mengorbankan ratusan Shinigami dan penduduk Rukongai yang berpotensi menjadi Shinigami untuk Hōgyoku-nya, tapi itu tidak membuatnya puas. Suatu saat, Gin Ichimaru kecil melihat Aizen bertemu dengan tiga Shinigami lain yang berlutut kepadanya. Salah satu Shinigami memberikan Hōgyoku, memintanya untuk meletakkannya di sebuah kaca dan membawanya kembali ke Shinigami. Aizen dan bawahannya meninggalkan Rangiku Matsumoto yang tidak sadar dari kejauhan. Aizen sebenarnya membuat Shinji tertarik, dan mempromosikannya menjadi letnan dengan harapan bisa melihatnya dari dekat, tetapi tindakan Shinji malah membantu lebih jauh terwujudnya rencana Aizen.
110 tahun yang lalu, Aizen memasuki divisi 5 tempat berdiam kaptennya. Dia dan Shinji membahas gaya dan tren sebelum mereka menghadiri upacara promosi yang diadakan di markas Divisi 1. Ketika mereka kesana, dia melihat letnan Divisi 12 Hiyori Sarugaki menendang kaptennya, dan terlibat dalam perdebatan yang kekanak-kanakan. Dia mengawasinya ketika kapten lain berkumpul dan berdiskusi tentang keadaan Gotei 13. Mendengar Kapten Divisi 8 Shunsui Kyōraku menyebutkan bahwa kapten lama Divisi 12 telah dipromosikan, Aizen menyela dan bertanya apa maksudnya itu. Awalnya Aizen mengira promosi itu ke Pusat 46 tapi Shunsui menjelaskan tak ada yang bisa dilakukan disana, dan memberitahu bahwa sebenarnya kapten Divisi 12 sebelumnya Kirio Hikifune telah disetujui menjadi Penjaga Kerajaan, Aizen langsung terkejut.
Malamnya, setelah penunjukan Urahara menjadi kapten Divisi 12, Shinji sedikit mengobrol dengannya tentang perannya sekarang sebagai kapten. Ketika selesai, Shinji mengungkap keberadaan Aizen, yang telah bersembunyi dibalik kamuflase. Dengan memuji kaptennya, Aizen bertanya kapan dia merasakan kehadirannya disana. Shinji menyatakan tahu sejak Aizen masih dalam kandungan, kemudian meminta Aizen mengikutinya. Tanpa basa-basi, Aizen berkata betapa menakutkannya orang seperti Shinji, memaksa Shinji berkata kalau Aizen lah yang menakutkan. Malam berikutnya, Aizen melihat Gin membunuh pemilik kursi ke-3 di divisinya. Karena terkesan dengan kemampuan Gin, Aizen bertanya bagaimana dia melakukan itu, memaksa Gin berkata kalau itu pertarungan yang menyedihkan.
9 tahun kemudian, Shinji dan Aizen berjalan disekitar Seireitei ketika mereka melewati Urahara, Hiyori dan kursi ketiga Divisi 12, Mayuri Kurotsuchi. Ketika Shinji lagi-lagi bercek-cok dengan Hiyori, Aizen bertanya pada Urahara sudahkah dia mendengar berita baru-baru ini. Urahara berkata pada Aizen belum tahu, lalu Shinji memberitahu Urahara tentang rentetan pembunuhan aneh yang terjadi di Rukongai dan memberitahu kalau Divisi 9 sudah ditugaskan untuk menanganinya.
Bersamaan dengan menghilangnya Divisi 9, Kapten-Komandan Genryūsai Shigekuni Yamamoto mengadakan rapat darurat dan membentuk sebuah tim untuk penyelidikan. Setelah terjadi kontak dengan Hollowfikasi anggota Divisi 9, tim investigasi diserang oleh orang yang tak terlihat.[43] Saat tim investigasi masih melakukan pencarian, Shunsui dan beberapa Shinigami lain waspada melihat seseorang yang percaya kepada Aizen.Kemudian terungkap bahwa pemilik kursi ke-5 Divisi 9, Kaname Tōsen yang sebenarnya mengkhianati Divisi 9, setelah menikam Kensei Muguruma di punggungnya dan membunuh Heizō Kasaki, Shinobu Eishima, dan Tōdō Izaemon yang menemani Kensei. Dia sesudah itu melumpuhkan tim dengan mengirimnya ke tempat anggota Divisi 9 yang hilang dengan Bankainya. Ketika Shinji yang terluka bertanya pada Tōsen kenapa dia mengkhianati kaptennya, dia terkejut malah dijawab oleh Aizen, dia menyatakan Tōsen tidak mengkhianati siapapun dan dengan senang hati mengikuti perintahnya.
Ketika Shinji mengakui dia tidak terkejut dia seperti itu, Aizen bertanya jika dia mencurigainya dan menyatakan bahwa dia memang mengharapkan ini dari kaptennya. Menjelaskan tentang bagaimana dia bisa tahu sesuatu yang berbahaya tentang Aizen dan tidak dapat dipercayanya dia. Shinji berkata dia memilih Aizen sebagai letnannya sehingga bisa terus mengawasinya, memaksa Aizen untuk menyatakan terima kasihnya karena Shinji tidak mencurigai pada sesuatu yang seharusnya sangat dia ragukan. Ketika Shinji berkata dia sudah tahu bahwa dia yang mencurigainya, Aizen mengungkap Shinji tidak yakin yang berjalan dibelakangnya pada bulan yang lalu adalah Aizen sendiri. Saat menjelaskan kekuatan Zanpakutōnya, Kyōka Suigetsu, Aizen memberitahu Shinji dia akan dapat melihat tipuan Aizen dengan mengambil sedikit perbedaan antara Aizen sendiri dan Aizen palsu jika dia lebih dekat pada Aizen seperti kapten lain dengan letnannya, tapi kekurangan kepercayaannya yang membuat mereka tidak bisa dekat dan mebuat Aizen bisa membodohi Shinji. Walau dia pasti bisa menolak untuk menjadi letnan Shinji, Aizen mengungkapkan dia memutuskan tidak melakukan ini karena sikap skeptis kaptennya membuat posisi ini bagus untuk menjalankan rencananya. Ketika Aizen menyalahkannya telah menyebabkan keadaan sulit dan menyedihkan ini, Shinji langsung terpengaruh dengan ini, yang memicu percepatan proses Hollowfikasi. Setelah berterimakasih pada Shinji karena mudah terpengaruh, Aizen menemukan hubungan pengaruh Hollowfiaksi dengan emosi yang gelisah. Setelah Aizen memberi perintah pada Tōsen untuk menebas letnan Divisi 12 Hiyori Sarugaki, lalu berterimakasih pada Shinji karena membantunya dan mengangkat pedangnya diatas kepala untuk membunuh Shinji, tiba-tiba dia diserang Urahara yang membuat lencana letnannya terlepas.
Aizen dan Urahara berdialog singkat tentang apa yang sedang terjadi, dengan Aizen berlagak tak bersalah dulu sampai Urahara menyimpulkan bahwa tim investigasi tidak hanya mngalami luka ringan tetapi dalam proses Hollowfikasi. Mengomentari kesimpulan Urahara, Aizen mengungkapkan dirinya sendirilah dibelakang kasus hilangnya orang di Rukongai. Tanpa melihat tindak kejahatannya bersama Gin dan Tōsen, Aizen berkata tak ada lagi yang dapat dilakukan disana. Ketika Tessai menembakkan Hadō #88. Hiryū Gekizoku Shinten Raihō pada mereka, Aizen menahannya dengan Bakudō #81. Dankū, sehingga mereka bisa kabur. Pada waktu yang sama setelah kejadian Hollowfikasi, Aizen menjadi kapten Divisi 5, dan akhirnya memberitahu Gin rahasia untuk menghindari hipnosis sempurna dari Kyōka Suigetsu. Dia kemudian menjadikan Gin sebagai letnannya. Melanjutkan penelitiannya pada Hollow agar bisa merubah mereka menjadi Shinigami, Aizen membuat Hollow yang mirip Shinigami, seperti Metastacia dan Menos yang mampu menyembunyikan Reiatsu-nya. Sambil menguji jenis Menos, Aizen dan Gin sempat menyelamatkan murid akademi tahun pertama Momo Hinamori, Izuru Kira, dan Renji Abarai dari mereka (Menos). Dengan ketertarikan pada mereka, Aizen mewujudkan potensi mereka dan menempatkan semuanya pada divisinya. Ketika Izuru dan Momo yang patuh dan loyal masing-masing menjadi letnan dari Divisi 3 dan Divisi 5, Renji yang terbukti suka menentang lalu dipindahkan ke Divisi 11, kemudian dipindah lagi ke Divisi 6 dan menjadi letnan.
Gin dan Tōsen lalu menjadi kapten dari Divisi 3 dan 9, masing-masing, tapi kepatuhannya hanya pada Aizen. Menurut Aizen, walau Momo yang menjadi letnannya, dia selalu berfikir kalau Gin-lah yang menjadi bawahannya.
Pada saat masa-masa menjabat kapten, Aizen, Gin dan Tōsen diam-diam mengunjungi Baraggan Louisenbairn, Raja dari Hueco Mundo dan Penguasa Las Noches . Dia dan Baraggan terlibat dalam percakapan sambil meminta Baraggan untuk melihat Zanpakutō-nya. Ketika Aizen bertanya apakah dia bahagia di posisinya sekarang dan bagaimana jika dia mau bergabung dengan Aizen dalam dunia baru dimana mendapat kekuatan yang lebih besar, Baraggan menolak gagasan ini dan menyatakan tak ada kekuatan yang lebih hebat dari ini. Dengan merilis Shikai-nya, Aizen menunjukkan Baraggan hancurnya pasukannya, demikianlah dia akan menaklukkannya nanti. Inilah yang membuat permusuhan besar antara Baraggan dan Aizen, yang berjanji akan menghilangkan ancaman Aizen selamanya.
Suatu saat setelah Insiden Hollowfikasi dan selama masanya dan Isshin Shiba menjadi kapten, Aizen, Gin dan Tōsen masih bekerja dalam penelitian Hollowfikasi dan berusaha untuk menemukan kelompok Shinji dkk. Dia memberitahukan sesama komplotannya untuk bersabar dan tenang bahwa semua berjalan sesuai rencana.
Segera setelah ini, Aizen dan dua kawannya melihat pertarungan antara Isshin dengan salah satu hollow ciptaannya dari monitor, Aizen juga kaget mengapa sekarang berada di Kota Naruki. Ketika Tōsen menyatakan bahwa Isshin tidak melapor saat dia pergi dan Gin berkata ini bisa menjadi masalah besar, Aizen menjadi berminat dengan peristiwa ini, merujuk pada kedatangan Isshin akan membuat sesuatu yang tak terduga dan bertanya apakah bisa melihat pertarungannya dari jarak dekat. Kemudian, ketika dia tiba di tempat pertarungan bersama Gin dan Tōsen, mereka memakai mantel penyembunyi Reiatsu, Aizen menebas Isshin dari belakang.[60] Dia berkomentar kualitas mantel buatan Urahara dan betapa mudahnya mencampurkan Kidō kedalamnya sehingga pemakainya bisa menyatu dengan udara, Aizen bersiap pergi, dengan menyatakan bahwa Isshin tak dapat menggunakan Bankai dalam keadaannya sekarang dan menganggap Hollow ciptaanya gagal jika bisa kalah hanya dengan Shikai seorang Kapten. Setelah Tōsen mengungkapkan keinginannya untuk memanggil percobaannya "White" sebab ini adalah kali pertama menggunakan sebuah roh Shinigami, Aizen berkata hal itu ironis jika memanggil Hollow itu "White" karena didalam serba putih sementara tampilan luarnya terbungkus hitam sempurna. Setelah mengamati pertempuran sesaat, Aizen dan keduanya melihat keterlibatan sorang Quincy dalam pertarungan yang tentu mengejutkan mereka bertiga. Ketika Tōsen ingin melenyapkannya, Aizen menghentikannya dan ingin sekali melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Aizen menjadi waspada akan keberadaan Ichigo Kurosaki ketika dia lahir. Memahami arti dari kelahirannya, Aizen memutuskan untuk membantu perkembangan Ichigo sebagai rencananya. Untuk tujuan ini, dia menempatkan Rukia Kuchiki berada di Kota Karakura. Aizen juga memasang rintangan yang akan memaksa Ichigo tumbuh lebih kuat, termasuk Hollow yang menyerang keluarganya dan Menos Grande yang muncul ketika Uryū Ishida menggunakan umpan Hollow.
0 komentar:
Posting Komentar